Random Posts

Gagalnya Kerinci Dalam Berdemokrasi

Oleh: Andri Septiawan 

KERINCINEWS.COM, Wilayah yang mempunyai nilai lebih dan lahan basah di bidang pertanian, pariwisata serta keragaman budaya. Tapi buta akan demokrasi, Dibuktikan dalam fenomena belakangan ini bahwasanya kegagalan saat pemaknaan yang kita anut sebagai sebuah sistem (demokrasi).

Sebenarnya kita hanya mengadopsi dari produk barat untuk membangun peradaban. Tapi, ini akan menjadi sebuah cerita dongeng jika tanpa kita pilah formulasinya dan tau tentang hakikat dalam demokrasi yang sesuai dengan masyarakat kita saat ini. Kondisi seperti ini dimanfaatkan penuh oleh kontestan pasangan beserta calon dan tim sukses untuk memperkenalkan visi misinya, bahkan hingga memainkan isu, propaganda, saling memojokan untuk menjatuhkan pasangan lain walaupun cara yang di gunakan itu tak mencerminkan nilai-nilai demokrasi. Demi menaikkan simpatik dan legitimasi rakyat agar mendapat kepercayaan penuh didalam pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada waktu terdekat ini.

Seharusnya ketika calon masih mempunyai waktu untuk eksistensi dan melakukan sosialisasi dengen efektif dan seefisien mungkin, agar dilakukan secara bijak, santun dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dengan kedewasaan dalam berpolitik.

Masih layak kah kita sebut Kerinci sebagai wilayah demokrasi? ataukah lebih layak dengan sebutan democreazy? karena upaya yang dilakukan oleh tim suksesnya dalam dalam black campaign guna memojokkan calon-calon lainnya. ini berdampak pada psikologis masyarakat dan menimbulkan kegaduhan. Maka kurang lah nilai-nilai dalam berdemokrasi atau gagalnya berdemokrasi.

Pesta rutin 5 tahun sekali dijadikan sebagai ajang pembodohan, pembohongan untuk memuluskan penyimpangan tanpa rasa bersalah, cara ini diterapkan seolah-olah dengan demokrasi yang benar didalam pilkada untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.  Akhirnya melupakan konsep dari rakyat untuk rakyat dan rakyatlah yang berkuasa didalam negara berdaulat.

Sekali lagi, masih layakkah kita sebut ini dengan demokrasi? ataukah lebih layaknya kita sebut dengan democreazy?



Posting Komentar

0 Komentar