Random Posts

Kami Menolak Keras Atas Perubahan Nama Puncak Gunung Kerinci

Afyantori 
(Ketua Umum HMI Kom STIE-STIA2016-2017)

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 mdpl ini merupakan Gunung tertinggi di Sumatera dan juga Gunung Api tertinggi di Indonesia.

Bagi kawan-kawan Pecinta Alam ataupun Pendaki sudah tidak asing lagi dengan Gunung Kerinci, yang dikenal dengan jalur pendakian yang sangat menantang serta disuguhkan dengan keindahan alam semesta yang sangat mempesona yang membuat para pendaki selalu merindukan untuk kembali dan terus kembali menginjakan kakinya di Gunung Kerinci.

Gunung Kerinci beberapa hari belakangan ini heboh dengan kabar perubahan nama Puncak Gunung Kerinci menjadi Puncak Joko Widodo. Sebelum-sebelum ini Gunung Kerinci juga dihebohkan dengan jalur pendakian baru melalui Solok Selatan, masyarakat Kerinci melakukan penolakan atas jalur pendakian baru tersebut. Namun pada akhirnya tetap aja Jalur pendakian tersebut dibuka malah sekarang sudah mulai operasi. Tidak hanya sampai disitu sekarang dihebohkan lagi dengan Puncak Joko Widodo.

Kami menolak keras atas perubahan penamaan Puncak Gunung Kerinci menjadi Puncak Joko Widodo oleh Kabupaten Solok Selatan.

Kami juga mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kerinci dan masyarakat dengan segera mengambil tindakan atas perubahan yang dilakukan sepihak. Saya secara pribadi menolak keras atas perubahan penamaan Puncak Gunung Kerinci yang dilakukan sepihak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Saya juga menghimbau kepada seluruh kawan-kawan mahasiswa untuk segera mengambil sikap dan tindakan secepatnya. Karena jika hal ini kita diamkan maka banyak kemungkinan lagi aset-aset wisata Kerinci  yang kedepannya akan diambil oleh tetangga.

Ini semua juga  tidak terlepas peran Pemerintah dan semua elemen masyarakat Kerinci untuk tetap menolak atas perubahan Puncak Gunung Kerinci menjadi Puncak Joko Widodo. Mari kita saling merangkul rapatkan barisan serta perjuangkan aset wisata Kabupaten Kerinci.

Jangan salahkan tetangga bisa merubahnya jika kita tidak solid dalam memperjuangkan dan mengembangkan aset wisata kita sendiri.


Posting Komentar

0 Komentar