Random Posts

CATATAN KECIL HIMPUNAN MAHAHASISWA ISLAM ZAMAN NOW : MASIH LAYAKKAH HMI SEBAGAI ORGANISASI YANG BERAZASKAN ISLAM DAN BERSTATUS ORGANISASI MAHASISWA?

OLEH : HARFAN JUANDRA
KETUA UMUM BPL HMI CABANG KERINCI 2016-2017

KERINCINEWS.COM, Sebagai organisasi modern, HMI memiliki pijakan yang kuat dan kokoh, yaitu Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang merupakan hasil dari konsensus di Kongres dua tahunan ini. Dalam ber-HMI berarti, sebagai anggota HMI kita wajib menjalankan dan taat terhadap AD ART HMI.

Dalam diri seorang anggota HMI  juga sangat kental ditanam nilai-nilai keislaman, yang menjadi ruh dan dasar dalam ber-HMI. Islam yang merupakan jalan lurus yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai sarana untuk mencapai kebenaran yang hakiki. Konsekuensi logis dari keuniversalan Islam adalah selalu relevan dengan perkembangan zaman serta harus bersahabat dengan ruang dimana ia berada. Jika tidak maka gugurlah pernyataan bahwa islam adalah agama yang universal yang selalu kita sebut “rahmatan lil ‘alamin” (Menjadi rahmat bagi seluruh alam)”.

Mari kita ulas sedikit kebelakang, dari awal berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam ini berpegang teguh dengan komitmen pada perjuangan islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan nilai idealisme. Hal ini seperti tercantum dalam rumusan tujuan awal berdirinya HMI:

  1. Mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. 
  2. Menegakkan dan menyiarkan ajaran islam.

Pada awal berdirinya HMI ini kondisi umat Islam berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, yaitu terjadinya kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan ajaran Islam sehingga tidak tercermin dalam kehidupan nyata. Ditambah lagi sudah ada organisasi kemahasiswaan, yaitu Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), namun PMY didominasi oleh partai sosialis yang berpaham komunis. Akibat didominasi oleh partai sosialis maka PMY tidak independen untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa, maka banyak mahasiswa yang tidak sepakat dan tidak bisa membiarkan mahasiswa terlbat dalam polarisasi politik. Adanya dinamika yang seperti itu menjadi suatu tantangan tersendiri untuk HmI dalam mempertahankan eksistensi sampai hari ini. Tentunya kita sebagai generasi penerus yang dilahirkan dari rahim Hijau Hitam, sudah menjadi kewajiban kita untuk melanjutkan perjuangan yang telah diperjuangkan dari 71 tahun silam.

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM ZAMAN NOW
Sekarang kita mengenal HMI dalam menuntaskan tujuan yang telah dirumuskan dalam Bab III pasal 4 “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang benafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang dirhidhai Allah SWT”. Sudah seharusnya dalam mewujudkankan tujuan tersebut kita harus menanamkan nilai-nilai yang dituntut.
Sebagai organisasi Kemahasiswaan sebagaimana telah ditetapkan dalam Aanggaran Dasar HmI pada bab IV Pasal 7, anggota HmI seharusnya sadar akan tanggung jawab sebagai mahasiswa, nilai-nilai akademis sudah menjadi kewajiban bagi anggota HmI sebagai salah satu nilai dalam mewujudkan dari tujuan Himpunan kita ini. Suatu hal yang sangat disayangkan ketika unsur-unsur nilai kemahasiswaan mulai memudar dari seorang anggota HmI yang kita kenal sebagai organisasi kemahasiswaan ini. Perlu kita garis bawahi, kita bisa ditempa dalam perkaderan Hijau Hitam tentunya syarat utama adalah sebagai mahasiswa. Namun fenomena hari ini sangat kita sayangkan ciri-ciri kemahasiswaan sudah mulai terkikis terhadap anggota HmI, ketika kita beranggapan berHmI merupakan suatu halangan bagi kita untuk beraktifitas selayaknya mahasiswa yang seharusnya, kita salah besar. Tuntutan utama kita sebagai anggota HmI tentunya adalah mewujudkan insan akademis. Sebagai anggota HmI sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga nama baik Himpunan yang sangat kita cintai ini sebagai organisasi Mahasiswa. Sudah pasti dengan salah satu cara kita aktif sebagai mahasiswa sebagai mana mahasiswa seharusnya.

Sebagai organisasi yang berazaskan Islam, seperti yang tertera dalam Anggaran Dasar HMI pada Bab II pasal 3, tentunya nilai-nilai keislaman harus tertanam dalam diri kader HMI. Dalam ajaran Islam seperti yang kita ketahui ada kewajiban-kewajiban yang harus kita jalani, dan kepribadian anggota HMI harusnya mencerminkan nilai-nilai keislaman. Tapi toh hari ini dengan perkembangan Ilmu Teknologi dan Komunikasi yang seharusnya bias kita manfaatkan sebagai media dalam meningkatkan wawasan ke-Islaman dan Intelektual kita bias kita katakan sekarang menjadi suatu hal yang mubazir. Sudah banyak potret-potret kehidupan dilingkungan Hijau Hitam yang mebuat suatu pertanyaan besar bagi kita semua akan Azas kita.

Apakah kita semua akan membiarkan ini terjadi? Apakah kita semua menganggap organisasi ini adalah wadah untuk mengaktualisasi diri saja? Sangat kita sayangkan, kita ditempa dalam kesucian Training HMI, tapi malah kita menyia-nyiakan perjuangan-perjuangan yang telah dilalaui 71 tahun silam. Ataukah ini bias kita namakan “HMI ZAMAN NOW?”

Mari semuanya, buka mata, buka fikiran, buka hati, bersama-sama kita mempertahankan Hakikat Keberadaan HMI ini. Nilai-nilai kemahasiswaan dan nilai-nilai keislaman merupakan dasar bagi kita semua dalam mewujudkan cita-cita Himpunan.
Bahagia HMI…
Salam Perkaderan…
Salam Satyagraha…
YAKIN USAHA SAMPAI



إرسال تعليق

0 تعليقات