Random Posts

Mengembalikan Identitas Sakti Alam Kerinci

Oleh : Rangga Febriarta

KERINCINEWS.COM, KERINCI - Sakti Alam Kerinci yang kita kenal kaya akan bahasa dan budaya khususnya di wilayah Talang Lindung, Sungai Penuh. Mambangkaik Baton Tarandang adalah salah satu cara masyakat mengenang atau mengingat tradisi dan budaya luhur. Pada zaman dahulu budaya digunakan sebagai kultur masyarakat yang menjadi salah satu kebanggaan tiap wilayah dan harta termahal Sakti Alam Kerinci ialah budayanya, karena di situlah identitasnya masyarakat di masing-masing wilayah.
Budaya merupakan salah satu harta peninggalan leluhur dari Sakti Alam Kerinci, ke elokan budayanya serta alamnya lah yang menjadi daya tarik pengunjung luar daerah, bukan karena mewahnya gedung dan rusaknya pemuda.
Pada era saat ini masyarakat sudah melupakan yang namanya identitas daerah. Baik di kalangan orang tua maupun remaja, karena remaja tidak mempedulikan kekayaan budaya mereka menganggap kalo itu klasik, kuno (dahin). Sudah jauh meninggalkan budayanya, dimana kondisi pada saat ini di kalangan remaja tidak mengenal identitas daerahnya sendiri, ini disebabkan mereka asyik dengan dunianya sendiri, bermain dengan dunianya sendiri, sibuk menerapkan budaya lain (budaya barat). Tak terlepas dengan kalangan orang tua kepedulian mereka terhadap budaya kurang di terapakannya kepada anak maupun remaja. Sangat di sayangkan padahal itu adalah ciri-ciri atau identitas daerah.
Sesuai dengan kondisi saat ini sebuah daerah Sungai Penuh tepatnya di Talang Lindung kalangan orang tua bekerja sama dengan pemuda atau remaja membangkitkan budaya yang telah melemah seperti tari iyo iyo, pencak silat, maruwoak, pno adat dan masih banyak yang lainnya.
Tari iyo iyo sangat terkenal dan ciri khas daerah Sungai Penuh. Tari ini di tampilkan oleh anak butino (perempuan) yang berpasang-pasangan diiringi musik gendang dan gong. Tari ini juga di tampilkan pada saat kenduri sko pengangkatan gelar anak jantan dalam satu kelompok (luhah), setelah panen raya, acara atau kegiatan besar dan penyambutan tamu terhormat. Sebelum tari ini di mulai biasanya di tampilkan pencak silat terlebih dahulu.
Pencak silat dilakoni oleh anak jantan atau biasa disebut Hulu Balang. Hulu Balang merupakan pengawal pada zaman dahulu atau pengawal dayang-dayang istana. Mereka akan menampilkan gerakan yang menarik dan mengerikan. Pencak silat sebenarnya untuk seni bela diri yang di hiasi tarian pencak yang indah.
Selain itu budaya yang sudah mulai melemah adalah Maruwoak (berbalas pantun). Dimana pada zaman dahulu masyarakat khususnya muda mudi saling berbalas kata, saling berbalas pantun romantis.
Pno adat biasanya di lakukan pada kegiatan kenduru sko, pernikahan, ataupun acara-acara besar adat lainnya. Pno adat biasanya disampaikan para ninik mamak, para depati-depati, pemangku adat. Dimana penyampaiannya berupa pantun antara pihak teganai dengan ninik mamak ataupun dengan yang lain.
"Maka dari itu kepada teman-teman serekan dan sebaya marilah kita tanamkan rasa kepedulian kita dengan cara melestarikan budaya yang menjadi identitas daerah kita supaya dikenal dimata luar dan jangan sampai budaya kita luntur dan melemah" ujar Rangga Febriarta mahasiswa Universitas Jambi.
Menurut salah satu tokoh adat sungai penuh khususnya Talang Lindung yaitu Damsir Alam beliau mengatakan "Pada zaman sekarang ini kita berusaha membangkitkan budaya-budaya yang telah lama tenggelam, apalagi di zaman sekarang  remaja-remaja kurang minat atau kurang peduli dengan budaya kita. Untuk itu kami dari kalangan orang tua berusaha mengajak kalangan remaja  melestarikan budaya" Ujar beliau.




Posting Komentar

0 Komentar