Random Posts

Aktivis : Hidup Segan Mati Tak Mau


Oleh : Yoanda
(Kabid PTKP HMI KOMISARIAT STIE SAK-STIA NUSA)

KERINCINEWS.COM, Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata aktivis memiliki dua arti. Pertama, aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya. Kedua, aktivis adalah seseorang yang menggerakkan.

Berbicara tentang aktivis, bukanlah sesuatu yang baru dan terdengar asing dalam kehidupan masyarakat. Aktivis telah menjadi bagian dari sejarah dalam membawa perubahan pada system kekuasaan dan pemerintahan di negeri ini. Salah satu aksi luar biasa yang pernah dilakukan oleh kelompok aktivis dalam catatan sejarah Indonesia ketika mereka menggulingkan rezim pemerintahan masa Orde Baru yang banyak terjadi penyimpangan dan tidak memihak pada rakyat.

Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita patut berterima kasih dan mengapresiasi sikap kritis dan mental pemberani mereka dalam memperjuangkan hak rakyat.

Meski berada dalam situasi bahaya dan mengancam jiwa mereka pada waktu itu, tetapi para aktivis muda itu tak pernah merasa gentar dalam melawan pemerintah.Aktivis perempuan misalnya, mereka dikenal dengan visi dan misinya dalam menyuarakan kesetaraan gender serta memperjuangkan hak-hak perempuan yang sering menjadi korban diskrimasi yang belakangan ini terjadi hampir di seluruh pelosok negeri. Aktivis HAM dikenal sebagai orang-orang yang bergerak dalam masalah hak asasi manusia.  Baru-baru ini juga muncul aktivis LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), yang berusaha memperjuangkan keinginan kaum lesbi dan homo agar diperbolehkan menikah dengan sesama jenis. Dan masih banyak aktivis di bidang lain yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Bahkan menjadi mahasiswa aktivis akademisi memang menjadi idaman dari semua mahasiswa. Dan itu tidak dilarang. Maksudnya apa? Bahwa menjadi mahasiswa idaman adalah cita-cita yang harus ditanamkan oleh semua mahasiswa, karena ia nanti tidak hidup di satu lingkungan saja, tetapi mereka akan hidup di banyak lingkungan, yang tidak sama persis di bangku perkuliahan.

Mereka akan menghadapi lingkungan yang berbeda sekali dengan bangku perkuliahan. Untuk itu, di organisasi dilatih untuk mengenal lingkungan yang sebenarnya untuk menjadi pengontrol sosial dan dinamika di masayarakat. Membangun idealisme akan memunculkan semangat untuk mencapai harapan. Berbagai macam strategi pasti digunakan. Pantang menyerah ketika melihat permasalahan, hambatan dan rintangan. Dengan idealisme mahasiwa mampu memompa semangat tak kenal menyerah hingga menjadi dirinya sebagai aktivis sejati.

Namun pada zaman sekarang seringkali ditemukan para aktivis kampus yang kesehariannya hanya bisa mengungkapkan keluh kesah hanya berkoar-koar sebatas di sosial media bahkan memposting kata-kata bijak yg tidak tau arahnya kemana, sekedar mencari sensasi atau ingin dipuji para awak media tanpa ada aksi nyata.

Dan efek dari fakumnya organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI dan organisasi mahasiswa lainnya mengakibatkan kurangnya kritikan terhadap kasus-kasus yang terjadi di kalangan setempat, bahkan organisasi yang di sebutkan di atas tadi seakan-akan bersifat netral menanggapi permasalahan yang sedang terjadi sekarang ini, dalam artian kurangnya rasa ingin menyuarakan aspirasi rakyat atas kelakuan oknum yang tidak bertanggung jawab dan telah merugikan masyarakat kecil yang di anggap sebagai beban anggaran negri, mungkin keinginan mencari solusi aman telah menghampiri aktivis sekarang ini. Bodoh sekali!

Dan mirisnya hanya bisa mengomentari dan menyalahi keadaan pejabat-pejabat tinggi tanpa mengetahui penyebab yg terjadi, bahkan malah sering di intervensi oleh pihak yang tidak tau diri. Banyak aktivis abal-abalan yang tampil di depan publik karena ingin dikenal oleh banyak orang, melakukan demonstrasi sana sini.

Kemana saja mereka pergi, selalu mengenakan baju aktivis sehingga bisa memperlihatkan kepada semua orang kalau mereka adalah seorang aktivis. Lebih miris lagi, ketika berdiri di depan mereka berkoar-koar dengan suara lantang, seolah-olah mereka adalah pemberontak dalam menuntut keadilan rakyat. Tetapi ketika berhadapan dengan penguasa, mereka bungkam setelah ditawarkan sedikit uang, miris sekali. Saking aktifnya, selalu ada di berbagai acara di kampus. Bukan apa- apa mereka memang diundang untuk datang, maklum orang terkenal dan memang untuk meningkatkan relasi organisasi. Sehingga banyak orang kenal degan aktivis, tapi aktivis gak kenal dengan orang yang mengenalnya, hehehehe lucu ya!!! Seperti Presiden yang di kenal banyak orang tapi Presiden ngga kenal rakyat.

Oleh sebab itu mari kita sadarkan aktivis yang selama ini yang memang tujuan dan keinginannya semata-mata hanya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang ingin merdeka tanpa henti untuk bisa kembali aktif menyuarakan kepentingan masyarakat sejati.

Negeri bukan butuh aktivis yang sok pro mengontrol dinamika yang terjadi , negeri ini hanya butuh aktivis yang benar-benar memperjuangkan hak masyarakat sejati tanpa ada eksploitasi di segala lini.

Mengertilah wahai para aktivis sejati, sadarlah semua yang terjadi hanya bersifat sementara bukan selamanya terjadi.

Ingat kalau bukan seorang aktivis yang mengubah negeri ini siapa lagi?

Bangkitlah aktivis sejati!

إرسال تعليق

0 تعليقات