Random Posts

Elektabilitas vs Popularitas: Apa Bedanya dan Bagaimana Pengaruhnya dalam Politik?

Pilkada

Pengertian Elektabilitas dan Popularitas Pertama, kita akan membahas tentang elektabilitas. Sesuai dengan makna dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, elektabilitas bermakna keterpilihan. Jika berhubungan dengan politik, elektabilitas adalah kecakapan atau kemampuan untuk terpilih menjadi pejabat dalam pemerintahan.


Menurut situs Political Dictionary, elektabilitas mengacu pada persepsi kemampuan seorang calon atau kandidat untuk menang dalam pemilu. Penilaian ini dilakukan oleh pemilih, orang-orang di dalam partai, ahli politik dan media.


Ada beberapa hal yang mempengaruhi elektabilitas, yaitu:


  1. Atribut pribadi (karisma, kredibilitas, kepercayaan, keterkaitan dengan pemilih)
  2. Posisi (ideologi dan kebijakan kandidat harus sesuai dengan kebutuhan pemilih)
  3. Pengalaman (rekam jejak, prestasi, dan pengalaman relevan lainnya)
  4. Persepsi publik (cara seorang kandidat ditampilkan di masyarakat umum. Misalnya seperti religius, santai, dan sebagainya)
  5. Kaitan dengan demografi (apakah seorang calon dapat diterima oleh berbagai kelompok usia, jenis kelamin, etnis, atau status sosial?)
  6. Sumber dana kampanye (jika didukung oleh partai dan organisasi yang kuat, maka seorang calon dapat meningkatkan elektabilitasnya)


Kedua, kita akan membahas tentang popularitas. Mengutip arti dari KBBI, popularitas artinya kepopuleran atau tingkat kepopuleran. Sumber lain, Britannica Dictionary, menjelaskan bahwa popularitas adalah keadaan disukai, diterima, atau diakui oleh banyak orang.


Suardi, dalam tulisan berjudul “Mencermati Pilihan Rakyat antara Popularitas dalam Integritas Semu” pada Jurnal Risalah, menyatakan bahwa popularitas adalah hal penting yang menjadi target banyak partai politik. Partai-partai tersebut melihat popularitas sebagai cara meningkatkan elektabilitas.


Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini, banyak partai politik yang berusaha memilih kandidat populer seperti pejabat, selebriti, hingga pengusaha sebagai calonnya. Perlu juga dicatat bahwa popularitas dapat dicapai dengan dua cara, baik dan buruk.


Maksud baik dan buruk adalah bahwa seseorang dapat menjadi populer karena tindakannya, tidak peduli apakah itu hal yang positif atau negatif. Sebut saja bandar narkoba dan pendakwah agama di tempat terpencil. Bisa saja keduanya menjadi populer, bukan? Meski populernya dalam dua hal yang berlawanan.


Intinya, elektabilitas adalah tingkat keterpilihan seseorang kandidat atau partai politik, sedangkan popularitas adalah tingkat keterkenalan seseorang kandidat. Apakah keduanya berkaitan? Tentu.


Fungsi Elektabilitas dan Popularitas dalam Politik, seorang dengan elektabilitas dan popularitas tinggi memiliki peluang lebih besar untuk menang dalam pemilu. Alasannya adalah:


Seorang dengan elektabilitas tinggi artinya tingkat keterpilihannya oleh masyarakat juga tinggi. Namun, hal ini tidak akan berguna jika ia tidak populer. Oleh karena itu, ia juga membutuhkan popularitas tinggi.


Singkatnya, elektabilitas dan popularitas tinggi dari seorang calon akan membuatnya dengan mudah menarik simpati masyarakat dan dengan demikian, memenangi pemilihan umum.


Itulah penjelasan singkat mengenai elektabilitas dan popularitas, beserta fungsinya dalam politik.

Posting Komentar

0 Komentar