Kerinci, Jambi — Kabupaten Kerinci kian mantap melangkah menjadi lumbung pangan Provinsi Jambi dan siap membidik pasar ekspor regional, termasuk Singapura dan Malaysia. Hal ini diungkap langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya ke Desa Tanjung Mudo, Sitinjau Laut, Rabu (23/7/2025).
Dengan produksi padi mencapai 87.791 ton pada tahun 2024 dan surplus sekitar 30.887 ton, Kerinci dinilai telah melampaui kebutuhan lokal. Pemerintah pusat menyiapkan **12.000 hektare lahan optimasi** (Oplah) dan bantuan **alsintan**, perbaikan irigasi, serta dukungan teknis untuk meningkatkan kapasitas produksi.
_"Ini mutlak swasembada. Dua sampai tiga tahun ke depan, kita arahkan ekspor ke negara tetangga yang dekat: Singapura dan Malaysia,"_ tegas Mentan Amran.
Bupati Kerinci, Monadi, menyatakan keyakinannya bahwa peningkatan indeks pertanaman dari satu ke dua kali panen dapat secara signifikan menggenjot surplus. Ia juga menyoroti peran irigasi sebagai faktor penentu keberhasilan.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Haris, menambahkan bahwa pasca-COVID-19, stabilisasi harga gabah dan larangan alih fungsi lahan berhasil mengembalikan gairah petani. Provinsi Jambi kini disebut sebagai calon kuat **swasembada beras nasional**.
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan domestik, tetapi juga membuka peluang ekspor dan menjadi bagian penting dalam stabilitas pasokan pangan Asia Tenggara.
---
Kalau kamu mau ubah berita ini jadi skrip dramatis atau narasi branding nasional untuk video “Mata Publik”, aku bisa bantu reformulasinya! Mau angle geopolitik vs ketahanan pangan, atau yang lebih emosional seperti "pangan dari kaki Gunung Kerinci untuk dunia"?
0 Komentar