Random Posts

Geopark Merangin Resmi Masuk UNESCO Global Geopark



KERINCINEWS.COM, MERANGIN - Geopark Merangin, Jambi, resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark usai sidang tahunan di Paris, Prancis, Rabu (24/5).Geopark Merangin memenuhi syarat secara internasional untuk masuk daftar UNESCO Global Geopark.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Arif Budiman, menyampaikan, kawasan Geopark Merangin mengandung fosil dan situs yang berusia ratusan juta tahun. Temuan itu menjadi perhatian dunia sehingga bentang alam ini menjadi warisan dunia berdasarkan kriteria UNESCO.


"Geopark Merangin sudah memenuhi syarat secara internasional bahwa ada beberapa temuan berupa fosil, situs, batu silindrik, situs megalitikum," kata Arif, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/5).


Ia mengatakan pada tahun 2015, sebenarnya Pemerintah Provinsi Jambi sudah mengusulkan Geopark Merangin menjadi warisan dunia. Namun, usulan itu gagal.


"Tahun 2015 gagal. Tahun 2022 ini, alhamdulillah lolos. Pada September 2022 lalu, tim dari UNESCO melakukan evaluasi dan melihat situasi lapangan," ungkapnya.


Dengan ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, maka kawasan ini harus dikembangkan agar layak dikunjungi turis dari berbagai negara.


"Menjadi destinasi wisata baru yang berkelas dunia di Jambi. Kemudian, langkah ke depan kita akan melakukan pembenahan dan perbaikan di sejumlah site, sehingga Geopark Merangin ini layak dikunjungi wisatawan dunia. Ini akan dievaluasi UNESCO setelah 4 tahun ke depan. Syarat-syarat yang ditetapkan mereka harus dipenuhi," kata Arif.


General Manager Geopark Merangin, Agus Zainuddin, mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengelolaan, termasuk dengan melibatkan masyarakat setempat. Harapannya, pengelolaan ini akan berdampak baik bagi perekonomian masyarakat.


"Jadi, menganut konsep pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Tentu harus dikelola dengan baik, dimanfaatkan dengan baik, dijaga dengan baik, sehingga bermanfaat kepada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah," tambahnya.


Pihak UNESCO pun menyarakan agar informasi tentang Geopark Merangin, seperti gua purba di kawasan Sungai Manau dan informasi gunung api, diekspos di lokasi tersebut agar pengunjung memperoleh wawasan terkait apa yang mereka kunjungi.


"UNESCO menyarankan informasi terkait gua yang berusia 170 juta tahun di Sungai Manau dan di sekitarnya yang saat ini minim informasi. Tugas kita melengkapinya selama 4 tahun ke depan bersamaan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.


"Selain itu, juga informasi gunung api. Ada 4 gunung purba yang masih minim informasi seperti, Gunung Tungkat, Gunung Masurai, Gunung Ulu Nilo, dan Gunung Sumbing," imbuhnya.


Sebelum ditetapkan sebagai warisan dunia, Geopark Merangin telah melewati proses yang panjang dari tahun 2012. Pada tahun 2014, Geopark Merangin yang baru diakui secara nasional, itu dicoba untuk diusulkan ke Global Geopark Network (GGN).


"Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mengusulkan ke GGN, namun kita belum siap maka tertunda," katanya.


Tak berhenti di situ saja, pada tahun 2019, ujar Agus, pihaknya terus melakukan penguatan stakeholder, NGO, komunitas, hingga masyarakat adat, serta meningkatkan manajemen pengelolaan dan penataan situs di area tersebut.


"Kita lakukan penguatan di manajemen sampai pembangunan situs, baik itu situs geologi, situs biologi, maupun situs budaya. Karena kita merasa sudah memenuhi kita usulkan pada tahun 2020," bebernya.


Puncaknya tahun 2020, Geopark Merangin diusulkan kembali ke GGN bersamaan dengan Geopark Raja Ampat.


"Pada September 2022 kita dilakukan evaluasi dari UNESCO yang datang ke Merangin. Hingga pada akhirnya dalam rapat UNESCO, dengan delapan anggota counsil, menyatakan Geopark Merangin memenuhi syarat sebagai UNESCO Global Geopark," kata Agus.



Posting Komentar

0 Komentar