Kontroversi Pemilu: Alotnya Pleno PPK Air Hangat Timur dan Banjir Intrupsi dari Saksi Parpol

Pleno PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di Air Hangat Timur menjadi pusat kontroversi setelah mengalami beberapa penundaan atau pending sidang pleno, hal ini di karenakan banyak protes dari pihak saksi dari berbagai parpo, karena sebagian tuntutan saksi tidak bisa dipenuhi langsung oleh PPK. Saksi menyakini adanya kejanggalan pada C Hasil.

Lokasi Pleno PPK Air Hangat Timur

Salah satu kejanggalan yang mencuat adalah absen kehadiran pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak mau diperlihatkan oleh PPK dengan alasan, Pihak PPK menyatakan bahwa mereka hanya fokus merakap hasil pemungutan suara dari formulir C hasil, namun para saksi menduga adanya upaya untuk menyembunyikan potensi ketidak beresan dalam data absensi pemilih.

"Saya mencoba untuk melihat absen kehadiran pemilih di TPS, tetapi PPK menolak untuk menunjukkannya dengan alasan tertentu. Ini sangat mencurigakan dan meninggalkan ruang untuk dugaan bahwa ada yang disembunyikan," ungkap salah satu saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Saksi-saksi yang hadir juga menduga adanya perubahan data perolehan suara yang diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka meyakini bahwa Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan PPK sudah terlibat dalam kejahatan pemilu dengan istilah TSM (Terstruktur, Sistemik, dan Masif). Dugaan tersebut mencuat setelah analisis menyeluruh terhadap perubahan data yang tidak masuk akal pada formulir C hasil pemungutan suara.

"Kami menduga ada upaya terstruktur untuk mengubah hasil secara masif demi menghasilkan angka yang diinginkan. Ini bukan lagi kesalahan teknis biasa, tetapi sepertinya ada niatan untuk memanipulasi hasil pemilu," tegas seorang saksi yang juga merupakan anggota tim pemenangan salah satu calon.

Pihak yang bersangkutan dengan tudingan ini belum memberikan komentar resmi. Namun, kasus ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kerinci yang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kemungkinan pelanggaran pemilu ini.

berikut video liputan dari Andalas TV